Sabtu, 25 Februari 2012

[YUI17Melodies] Unpredictable Future

Pikiranku melayang entah ke mana. Mataku memandangi keadaan sekitarku dengan tatapan yang tak karuan. Kadang memperhatikan, kadang cuma melihat sekilas. Ya, aku memang sedang dalam keadaan tak menentu. Aku baru saja memutuskan untuk berhenti kuliah.Tehnik informatika sepertinya bukan bidang yang ku inginkan. Namun orangtuaku di Makassar tetap saja memaksaku untuk kuliah dan memilih bidang tehnik untuk kepastian masa depanku.

Masa depan memang tak bisa diprediksi. Banyak orang yang sukses justru bukan di bidang yang ia pelajari bertahun-tahun di bangku kuliah. Banyak orang yang sukses justru bukan di bidang yang ia cita-citakan. Terkadang malah hal yang tidak pernah ia lakukan yang membawanya pada kesuksesan. Dan sekarang ku pikirkan itu di sudut kamarku yang berantakan. Seberantakan suasana hatiku saat ini.

"Baiklah! Aku harus memulai kehidupan baruku. Aku sudah memilih jalan hidupku, tak ada lagi hal yang harus disesalkan." Teriakku dalam hati hanya untuk memancing semangatku.

Pikiranku belum pulih dari bayangan-bayangan yang akan menghantuiku di masa yang akan datang. Mungkin saja aku bertemu produser yang lewat dan langsung tertarik dengan suara nyanyianku. Atau mungkin aku akan berhutang lagi pada temanku untuk biaya hidupku sehari-hari. Semua hal yang menyeruak kini terasa berhamburan hingga membuatku tak bisa tidur malam ini.

Besok aku tidak tahu apa yang akan ku lakukan. Satu hal yang pasti adalah aku harus selalu bersemangat menjalani hidup tanpa kepastian. Tidak ada kepastian aku akan berhasil jika aku tidak mencoba, tetapi aku dipastikan tidak berhasil jika aku tidak pernah mencoba. Setidaknya itulah kutipan dari salah seorang motivator yang bukunya sudah kubaca, Bong Chandra. 

***

"Ayaaahhh...!! Ayo banguuunnn...!! Zahra, putriku membangunkanku.
"Hoaaahhmmm.... Iya, iya. Sebentar lagi." jawabku dengan malas. Hari ini aku memang berjanji untuk mengajak keluargaku jalan-jalan ke pantai. Aku, istriku dan putriku akan mengisi liburan di pantai Anyer.

Setelah ku paksakan untuk bangun aku pun bersiap-siap. Sementara istriku menyiapkan bekal makanan dan barang-barang keperluan kami. Mulai dari pakaian ganti, handuk sampai beberapa mainan untuk bermain-main.

"Berangkaaatt...!!" seru kami sekeluarga. Akhirnya kami berangkat.

Tidak disangka perjalanan kami melewati sebuah rumah kost yang sederhana di pinggir jalan . Rumah kost yang menjadi saksi bisu perjuangan seorang pemuda yang pergi pagi dan pulang malam untuk berjualan makanan ringan. Rumah kost tempat ia berdo'a dan mencurahkan keluh kesah usahanya. Rumah kost yang turut bahagia ketika ia berteriak kegirangan karena keberhasilannya.

Melihat itu pikiranku kembali ke 10 tahun silam di mana aku memutuskan berhenti kuliah dan memulai usaha. Dari mulai berjualan makanan ringan di terminal bus, mencari pekerjaan di sana-sini, ditipu seseorang yang baru ku kenal, kehilangan uang hasil tabungan, hingga akhirnya aku menjadi seperti sekarang.

Sekarang aku bukan pemuda yang hari-harinya selalu mencari cara untuk bisa melunasi hutang-hutangnya pada teman-teman. Sekarang aku bukan pemuda yang setiap malam selalu menahan lapar untuk menghemat uang demi esok hari. Sekarang aku adalah orang yang memiliki perusahaan di bidang perdagangan. Namun aku yang sekarang adalah pemuda yang pantang menyerah dan selalu bangkit dari kegagalan 10 tahun lalu.

Aku tidak akan pernah melupakan perjuanganku menuju masa depan yang tidak bisa diprediksi.



1 komentar: